Kisah asalmuasal “Fanny si penyelam”

25 April 2009, Entah sebuah keberuntungan atau sebuah jalan yang memang seharusnya saya jalani ketika itu untuk menjadi seorang penyelam.

Awalnya saya memang tidak benar-benar ingin mengikuti pelatihan selam, hanya mendengar dari beberapa teman saya bahwa sedang akan diadakan sertifikasi selam, wah keren..tapi lumayan juga biayanya untuk mengikuti sertifikasi selam itu, namanya mahasiswa harus berusaha teruskan,saya sempat membuat pengajuan kepada salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif untuk dapat mengikuti sertifkasi selam ini, mungkin kita semua beranggapan ga ada nyambungnya perusahaan itu, tapi ya namanya juga usaha.

Setelah beberapa minggu, waktu sudah mendekati hari pelaksanaan sertifikasi, seorang teman saya panggil saja ‘onta’, kembali menawarkan saya untuk mengikuti sertifikasi selam itu karena ada salah satu peserta yang mengundurkan diri, wah dasar emang tawarannya menggiurkan banget, saya langsung aja menjawab “wah pengen sih ta, tapi ga tau juga nih masalahnya biayanya nih” saya berfikir untuk minta ke orangtua saya, tapi dalam pikiran saya ‘ga mungkin’, karena emang dari dulu saya ga mau kalo selalu banyak menuntut kepada orang tua saya, “keputusan ikut atau ga nya ada di tangan atm nih” sedikit konyol, tapi setelah itu saya langsung pergi ke atm buat nge cek tuh si uang segede pintu yg disepanjang jalannya saya berharap kalau dana pengajuan proposal saya sudah turun, dan Alhamdulillah sekali saudara-saudara dananya cair..ini juga sebagian kisah kadang orang menyebut saya manusia proposal,hahha

Dan akhirnya saya bisa ikut sertifikasi selam saudara-saudara……

Banyak yang harus saya persiapkan untuk mengikuti sertifikasi ini, mulai dari latihan renang , skin diving, dan diving di kolam, pemahaman materi scuba diving, kesehatan penyelaman, fisika selam, serta banyak materi-nateri lainnya yang saya harus persiapkan untuk mengikuti sertifikasi ini. Untungnya saya memiliki instruktur yang sangat kompeten, panggil saja dia ‘Bang rey’ dan ‘kak thea’ cukup terkenal juga mereka dibidang selam.

Pengalaman baru ketika mengenal alat-alat scuba diving dan menggunakannya di dalam air, tegang panik mungkin iya ketika awal-awal menggunakannnya, beberapa lama menyesuaikan kondisi akhirnya saya bisa sedikit tenang,ya berkat sang instruktur itu,  tidak banyak waktu saya latihan dikolam hanya 2 pertemuan, beda dengan teman-teman saya yang lain, ini karena saya kan peserta pengganti jadi latihannya mepet dengan waktu untuk pergi ke lautnya.

Waktu keberangkatan untuk sertifikasi selam itu pun datang, rencananya kita akan sertifikasi di pulau pramuka kepulauan seribu. Keberangkatan jam 2 subuh, tapi saya sudah kumpul di wisma kelautan dari jam 10 malam, rencananya istirahat, tapi namanya mahasiswa nongkrong dan ngobrol pastinya kalo udah pada kumpul, dan kami sadar kalau kami akan bepergian dan besok paginya kami harus menyelam, yang dimana bener-bener butuh istirahat biar tubuh fit, sampe jam 2 juga paling tidur sekitar setengah jam,  jam 2 subuh pun saya brangkat dengan teman-teman yang lain dan berharap bisa tidur di dalam mobil, tapi ternyata mobil yang kami pakai itu elf biasa yang kalo jalan agak lumayan berisik, panas, dan lumayan bikin pantat panas gitu, maklum ini trip pertama, management tripnya masi ngasal.

Sampai di pelabuhan muara angke siap siap untuk nyebrang dengan kapal kayu menuju pulau pramuka,tampaknya saya dan sebagian teman merasa salah kostum nih, kostumnya uda kaya mau naik gunung aja nih, sepatu boots jaket tebel, maklum lagi ini trip pertama saya..

3 setangah jam nyebrang, kami datang di pulau pramuka, wesss keren pulaunya, lautnya bening banyak ikan karangnya pula, sedikit foto-foto dulu pas baru datang di pulau,

ga lama istirahat ketemu instruktur dan mereka langsung bilang “kita 20 menit lagi turun ya” buset!!! lumayan degdegan juga nih, brifing awal  langsung dilakukaan oleh sang instruktur

kamipun turun untuk dive pertama hari ini di dermaga pulau pramuka

Wess..dive pertama pengalaman pertama diving di laut,tapi belum bisa ngerasain nikmatnya diving, turun gagal equalizing, kuping rasanya sakit parah, lanjut penyesuaian kondisi walau masi lumayan kerasa nih kuping, tapi keadaan udah ga karuan disini, semua fin ngubek-ngubek pasir alhasil burem, visibility paling 2 meter, akhirnya kami naik, dan akhirnya pula pertama kali diving dan langsung bleading, waw darah..dan ini lah salah satu akibat kondisi badan kurang fit dan kurang istirahat sebelum diving. Dive 2, dive 3, dan dive 4 di utara pramuka, apl pramuka, dan terakhir di selatan pramuka memberikan pengalaman menyelam saya dan teman-teman yang lain dalam kegiatan sertifikasi ini.

keindahan bawah laut, kehidupan bawah laut, ternyata memang sesuatu yang benar-benar nyata setelah saya lihat dan saya rasakan sendiri, keheningan bawah laut terasa ketika suara tarikan dan hembusan nafas yang mengeluarkan sisa gelembung udara..didalam laut sangat terasa bahwa kita benar-benar kecil, bahwa kita tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan alam yang sangat indah hasil pemberian Sang Kuasa yang wajib kita jaga selamanya..

Sebuah kebanggaan dari suatu usaha yang telah saya perjuangkan…

Alhasill…

doc sertf

Alhamdulillah..

Let’s Dive

~ by Fanny Kristiadhi on 21 October 2011.

3 Responses to “Kisah asalmuasal “Fanny si penyelam””

  1. Nice ndal… hahaha..
    ga ada kritik dalam penulisan Blog mah… kalo saran mungkin.. sarannya, terus nulis aja ndal.. 😀

  2. asik aya nama urg,haha
    keep post sel, keep dive juga pastinya..

  3. gile pak , sertif basic divernya. masih enak dibaca dan bakalan lucu diingat pas sudah instruktur nanti mungkin hahha.

Leave a comment