Travel Report Coral Reef Biawak Research 2011

Nama                        :    Fanny Kristiadhi
Judul Kegiatan     :     Coral reef Biawak Research
Tempat                    :    Pulau Biawak-Kabupaten Indramayu
Waktu Kegiatan    :    21 – 26 Maret 2011
Penyelenggara      :    Independent

Tujuan :

Mendapatkan data dan informasi mengenai distribusi dan kondisi terumbu karang di perairan Pulau Biawak sehingga kedepannya pelestarian terumbu karang yang baik di perairan Pulau Biawak terus dilakukan.

Rincian perjalanan :

Kegiatan dimulai pada tanggal 21 maret 2011 dengan anggota tim sejumlah 4 orang yaitu saya sendiri Fanny Kristiadhi sebagai Research Leader (Spesifikasi:Karang), Ibnu Faizal (Spesifikasi:Karang), Seniman Hareva (Spesifikasi Karang), dan Bobby Bagja (Spesifikasi:Kualitas Perairan) serta 1 orang pendamping lapangan Sersan Anton (TNI AL-LANAL Bandung). Kegiatan di mulai dengan pengambilan data karang pada wilayah barat Pulau Biawak di kedalaman 7 dan 3 meter, hal ini diharapkan dapat mewakili kriteria karang perairan dalam dan dangkal. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode LIT dengan total panjang transek sepanjang 30 meter dengan 3 kali ulangan, pengamatan ini dilakukan dengan mengamati setiap bentuk pertumbuhan karang.

Pada penyelaman pertama ini di kedalaman 7 meter terjadi trouble, camera underwater yang kami bawa mengalami kerusakan, entah apa penyebabnya???? tapi kami tetap melanjutkan pengambilan data tutupan karang walaupun tanpa dokumentasi bawah air. Penyelaman kedua pun mengalami trouble, rollmeter yang kami bawa terlepas sehingga jatuh dan menghilang entah kemana??? namun secara keseluruhan pengambilan data hari pertama berjalan baik, walaupun perairan barat cukup bergelombang karena pada saat itu sedang musim angin barat.

Hari selanjutnya hari kedua pengambilan data dilakukan pada wilayah timur, ini merupakan wilayah yang menurut kami memiliki kondisi terumbu karang baik, hari berikutnya wilayah utara yang sangat bergelombang sehingga sempat membuat kapal yang kami tumpangi KM ROBANA dengan sang kapten “Bosel” serta sang abk “Bombom” kesulitan untuk mencari tempat entry kami untuk pengambilan data. Hari keempat hari pengambilan data terakhir dilakukan di selatan pulau biawak, hari ini merupakan hari yang istimewa karena pada hari ini Pulau terasa seperti kota di tengah lautan, sebuah acara kunjungan oleh para petinggi kabupaten indramayu dilakukan, wakil bupati hadir disini, Kepala DKP Indramayu, Kepala DISBUDPAR Indramayu, serta tamu special “Panji Sang Penakluk” serta “Si bolang” hadir pula dalam acara ini.

Setelah selesai melakukan pengambilan data, hari kelima kami berkunjung ke Pulau Gosong, karena kami ingin tau dan ingin mencicipi bawah laut Pulau Gosong, yang ternyata bawah laut pulau gosong telah dilakukan eksploitasi yang cukup berlebihan, pasir laut pulau ini telah di hisap untuk proyek pembangunan sebuah perusahaan BUMN besar di Indonesia, cukup disesalkan!!

Tanggal 26 maret hari terakhir perjalan ini, diisi dengan acara fundive di pagi hari, menyusuri tubir dermaga pulau biawak, cukup kencang arus disini, overall Pulau Biawak recommended lah buat diving, keanekaragam hayati ekosistem terumbu karang disini masi terjaga,keberadaan penyu,moray,ikan karang,serta biota lainnya masi banyak terdapat di perairan pulau biawak.

Hasil :

Dari hasil pengamatan dan pengambilan data terumbu karang di perairan Pulau Biawak, kondisi terumbu karang pada saat ini termasuk kedalam kategori buruk hingga sedang. Distribusi karang di wilayah perairan ini didominasi oleh karang keras. Secara keseluruhan dari hasil pengamatan banyak dijumpai patahan karang dan karang-karang mati dengan kondisi terbalik-balik, hal ini menurut pengamatan, kerusakan terumbu karang yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan terhadap ekosistem terumbu karang, pengeboman ikan, penggunaan jaring ikan yang tidak ramah lingkungan, serta akibat pembuangan jangkar yang sembarangan menjadi penyebab kerusakan terumbu karang di wilayah ini.

Saran :

Pulau biawak sebagai salah satu pulau di Provinsi Jawa barat yang berstatus KKLD (Kawasan Konservasi Laut Daerah) sudah seharusnya dijaga kelestarian alam lautnya, pelestarian ekosistem terumbu karang sudah seharusnya dilakukan, serta sumberdaya hayati laut lainnya yang ada di pulau tersebut. Peranan seluruh pihak baik pihak pemerintahan serta masyrakat sangat diperlukan untuk menjaga dan melestarikan Biodiversity laut Pulau Biawak.

Lestari Lautku, Lestari Alamku.

Terima Kasih.

Bandung, 5  Mei 2011

Oleh : Fanny Kristiadhi

~ by Fanny Kristiadhi on 5 May 2011.

2 Responses to “Travel Report Coral Reef Biawak Research 2011”

  1. halo mas fanny…artikel yang bagus dan bermanfaat, saya dari Unit Selam STIE YKPN jogjakarta (USSY) berencana mau mengadakan transplantasi karang, kami butuh info sehubungan lokasi disana..boleh minta CPnya mas?

    • Siang… Salam kenal
      Makasih udah baca artikel saya, boleh ini no kontak saya 08157373444/pin:27b69af2

      Saya senang teman teman ada rencana untuk transplantasi di pulau biawak, saya siap bantu teman-teman
      Sent from my BlackBerry®
      powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Leave a comment